kursor

Guilmon - Digimon

Jumat, 07 Desember 2012

contoh resensi


Nama     : A. M. Hartamto T.
Nis        : 1111567
Kelas      : XI IPA 4



 *RESENSI

Judul Buku         : Touché
Penulis                 : Windhy Puspitadewi
Tebal                    : 204 halaman / 13,5 x 20 cm
Penerbit              : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan ke         : 3
Terbit                   : Mei 2011


Selain kemampuan aneh yaitu bisa merasakan yang dirasakan orang lain lewat sentuhan, Riska memiliki kehidupan layaknya siswi SMU biasa. Tetapi semua berubah sejak kehadiran pak Yunus si guru pengganti, dan perkenalanya dengan Indra yang dingin dan Dani si juara kelas.
Riska kemudian diberi tahu bahwa dirinya adalah Touché alias orang yang memiliki kemampuan melalui sentuhan seperti halnya Indra, Dani, dan Pak Yunus sendiri. seakan belum cukup mengejutkan, Pak Yunus diculik dan puisi kuno didugamerupakan kunci untuk menemukan keberadaan pak Yunus.
Touché (tusye) merupakan novel ke 2 karya Windhy dengan genre fantasy. Ide yang dipergunakan mengenai kaum Touché sanatlah kreativ karena tak pernah terpikirikan. Cara untuk memperkenalkan kaum Touché tak kalah hebat. Ia menyajikan berbagai tokoh dunia yang dilansir adalah Touché. Dengan penyajian tokoh tersebut, Novel bergenre fantasy ini bisa menjadi masuk akal bahkan mungkin meyakinkan keberadaan Touché kepada pembacanya.
Selain itu, perkenalan tokohnyapun sangat menarik. Ia mengankat 3 tokoh utama dengan 3 latar belakang, 3 karakter yang berbeda dan tentunya kemampuan Touché yang berbeda pula. Riska gadis yatim yang tinggal dengan ibu yang sangat menyayanginya meski tau ada kemampuan aneh yang dimilikinya. dengan kemampuan merasakan perasaan orang lain lewat sentuhan (empath). Indra cowok cerdas yang dingin karena perlakuan keluarganya yang dingin pula, ini dikarenakan kemampuanya untuk membaca pikiran orang lain lewat sentuhan (mind reader). Meski dingin ia sangat melindungi orang yang dianggap penting olehnya (dalam cerita ini hanya Riska dan sahabatnya Dani) dengan kemampuan bela diri yang top. Dan Dany si juara kelas, banyak yang iri padanya karena tak perlu belajar untuk mendapat nilai tinggi. Hal ini dikarenakan kemampuanya untuk mengetahui semua isi buku hanya dengan menyentuhnya (book absorver).
Kelebihan lain buku ini ialah banyaknya ungkapan dari tokoh-tokoh terkenal serta banyaknya teka-teki yang disajikan sehingga pembaca tanpa sadar akan memutar otak sendiri untuk memecahkan teka-teki itu. Dengan alur yang ringan denganmudhnya membawa pembaca untuk larut dalam cerita.
Secara keseluruhan novel ini sangat dapat menghibur pembaca utamanya dari kalangan remaja yang memiliki rasa ingin tahu. Buku ini dapat sangat mengeksplorasi daya imajinasi pembacanya. Buku ini menyajikan suasana yang sangat pas dengan alur ceritanya. Novel ini juga tak luput dari suasana percintaan dan petualangan yang terjadi antar tokoh meskipun tidak terlalu menjadi titik berat novel ini. sadar atau tidak, novel ini menyajikan berbagai nilai mulai dari moral, kesetiaan, kesetiakawanan, kebijaksanaan.

contoh resensi


Nama     : A. M. Hartamto T.
Nis        : 1111567
Kelas      : XI IPA 4



 *RESENSI

Judul Buku         : Touché
Penulis                 : Windhy Puspitadewi
Tebal                    : 204 halaman / 13,5 x 20 cm
Penerbit              : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan ke         : 3
Terbit                   : Mei 2011


Selain kemampuan aneh yaitu bisa merasakan yang dirasakan orang lain lewat sentuhan, Riska memiliki kehidupan layaknya siswi SMU biasa. Tetapi semua berubah sejak kehadiran pak Yunus si guru pengganti, dan perkenalanya dengan Indra yang dingin dan Dani si juara kelas.
Riska kemudian diberi tahu bahwa dirinya adalah Touché alias orang yang memiliki kemampuan melalui sentuhan seperti halnya Indra, Dani, dan Pak Yunus sendiri. seakan belum cukup mengejutkan, Pak Yunus diculik dan puisi kuno didugamerupakan kunci untuk menemukan keberadaan pak Yunus.
Touché (tusye) merupakan novel ke 2 karya Windhy dengan genre fantasy. Ide yang dipergunakan mengenai kaum Touché sanatlah kreativ karena tak pernah terpikirikan. Cara untuk memperkenalkan kaum Touché tak kalah hebat. Ia menyajikan berbagai tokoh dunia yang dilansir adalah Touché. Dengan penyajian tokoh tersebut, Novel bergenre fantasy ini bisa menjadi masuk akal bahkan mungkin meyakinkan keberadaan Touché kepada pembacanya.
Selain itu, perkenalan tokohnyapun sangat menarik. Ia mengankat 3 tokoh utama dengan 3 latar belakang, 3 karakter yang berbeda dan tentunya kemampuan Touché yang berbeda pula. Riska gadis yatim yang tinggal dengan ibu yang sangat menyayanginya meski tau ada kemampuan aneh yang dimilikinya. dengan kemampuan merasakan perasaan orang lain lewat sentuhan (empath). Indra cowok cerdas yang dingin karena perlakuan keluarganya yang dingin pula, ini dikarenakan kemampuanya untuk membaca pikiran orang lain lewat sentuhan (mind reader). Meski dingin ia sangat melindungi orang yang dianggap penting olehnya (dalam cerita ini hanya Riska dan sahabatnya Dani) dengan kemampuan bela diri yang top. Dan Dany si juara kelas, banyak yang iri padanya karena tak perlu belajar untuk mendapat nilai tinggi. Hal ini dikarenakan kemampuanya untuk mengetahui semua isi buku hanya dengan menyentuhnya (book absorver).
Kelebihan lain buku ini ialah banyaknya ungkapan dari tokoh-tokoh terkenal serta banyaknya teka-teki yang disajikan sehingga pembaca tanpa sadar akan memutar otak sendiri untuk memecahkan teka-teki itu. Dengan alur yang ringan denganmudhnya membawa pembaca untuk larut dalam cerita.
Secara keseluruhan novel ini sangat dapat menghibur pembaca utamanya dari kalangan remaja yang memiliki rasa ingin tahu. Buku ini dapat sangat mengeksplorasi daya imajinasi pembacanya. Buku ini menyajikan suasana yang sangat pas dengan alur ceritanya. Novel ini juga tak luput dari suasana percintaan dan petualangan yang terjadi antar tokoh meskipun tidak terlalu menjadi titik berat novel ini. sadar atau tidak, novel ini menyajikan berbagai nilai mulai dari moral, kesetiaan, kesetiakawanan, kebijaksanaan.

contoh resensi


Nama     : A. M. Hartamto T.
Nis        : 1111567
Kelas      : XI IPA 4



 *RESENSI

Judul Buku         : Touché
Penulis                 : Windhy Puspitadewi
Tebal                    : 204 halaman / 13,5 x 20 cm
Penerbit              : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan ke         : 3
Terbit                   : Mei 2011


Selain kemampuan aneh yaitu bisa merasakan yang dirasakan orang lain lewat sentuhan, Riska memiliki kehidupan layaknya siswi SMU biasa. Tetapi semua berubah sejak kehadiran pak Yunus si guru pengganti, dan perkenalanya dengan Indra yang dingin dan Dani si juara kelas.
Riska kemudian diberi tahu bahwa dirinya adalah Touché alias orang yang memiliki kemampuan melalui sentuhan seperti halnya Indra, Dani, dan Pak Yunus sendiri. seakan belum cukup mengejutkan, Pak Yunus diculik dan puisi kuno didugamerupakan kunci untuk menemukan keberadaan pak Yunus.
Touché (tusye) merupakan novel ke 2 karya Windhy dengan genre fantasy. Ide yang dipergunakan mengenai kaum Touché sanatlah kreativ karena tak pernah terpikirikan. Cara untuk memperkenalkan kaum Touché tak kalah hebat. Ia menyajikan berbagai tokoh dunia yang dilansir adalah Touché. Dengan penyajian tokoh tersebut, Novel bergenre fantasy ini bisa menjadi masuk akal bahkan mungkin meyakinkan keberadaan Touché kepada pembacanya.
Selain itu, perkenalan tokohnyapun sangat menarik. Ia mengankat 3 tokoh utama dengan 3 latar belakang, 3 karakter yang berbeda dan tentunya kemampuan Touché yang berbeda pula. Riska gadis yatim yang tinggal dengan ibu yang sangat menyayanginya meski tau ada kemampuan aneh yang dimilikinya. dengan kemampuan merasakan perasaan orang lain lewat sentuhan (empath). Indra cowok cerdas yang dingin karena perlakuan keluarganya yang dingin pula, ini dikarenakan kemampuanya untuk membaca pikiran orang lain lewat sentuhan (mind reader). Meski dingin ia sangat melindungi orang yang dianggap penting olehnya (dalam cerita ini hanya Riska dan sahabatnya Dani) dengan kemampuan bela diri yang top. Dan Dany si juara kelas, banyak yang iri padanya karena tak perlu belajar untuk mendapat nilai tinggi. Hal ini dikarenakan kemampuanya untuk mengetahui semua isi buku hanya dengan menyentuhnya (book absorver).
Kelebihan lain buku ini ialah banyaknya ungkapan dari tokoh-tokoh terkenal serta banyaknya teka-teki yang disajikan sehingga pembaca tanpa sadar akan memutar otak sendiri untuk memecahkan teka-teki itu. Dengan alur yang ringan denganmudhnya membawa pembaca untuk larut dalam cerita.
Secara keseluruhan novel ini sangat dapat menghibur pembaca utamanya dari kalangan remaja yang memiliki rasa ingin tahu. Buku ini dapat sangat mengeksplorasi daya imajinasi pembacanya. Buku ini menyajikan suasana yang sangat pas dengan alur ceritanya. Novel ini juga tak luput dari suasana percintaan dan petualangan yang terjadi antar tokoh meskipun tidak terlalu menjadi titik berat novel ini. sadar atau tidak, novel ini menyajikan berbagai nilai mulai dari moral, kesetiaan, kesetiakawanan, kebijaksanaan.

Sabtu, 03 November 2012

kisah gue


 nah,.... mulai nih ceritanya. kenalin nih. gue ini siswa SMA N. 1 Pancariajang. nah, gue di kasih kepercayaan buat jadi ketua II di osis. disisnilah semuah kisah gue yang gak penting buat loe semua tapi berharga banget buat gue dimulai (nyanyi laggu hening cipta).

.

 ini waktu sempet sempetnya gua ikut bareng temen-temen gua ke kebon raya endrekan. sebenernya sih gak ada alasan khusus mengapa kita kesana selain pemandangannya yang keren baday...


masih di kebon raya. gue sempeting ngambil dengan pose yang beda.

mungutin kerang di suppa, waktu pembubaran dan pengukuhan PO.


 ini gue waktu nengokin sunset di pantai suppa



membuat momen seakan hanya ada gue ndiri

nih gua sama temen gua si "preman" 


 bikin pose aneh ala anak alay
 rebutan 1 kayu
 rebutan 1 kayu part II
 bareng temen
 sunset dikepalaku
 galau ni eeehhh
 lemopar lembing
 matahari dah mau terbenem nih
 ini waktu liat sunrise
 sunrise keren chuyy
 sunset lagi
nah ini  nih akhirnya. matahari terbenam layaknya kisah gue.

Kamis, 17 Mei 2012

Ada Apa Dengan UGD


ADA APA DENGAN UGD
Oleh A.M. Hartamto T.

Malam itu Deny sedang berada di rumah sakit untuk menunggui neneknya. Entah mengapa, malam itu hatinya begitu tak tenang sampai-sampai membuatnya tidak bisa tertidur. Sepertinya bukan kaarena memikirkan sang nenek sehingga ia tak bisa tertidur, melainkan karena merasa akan terjadi sesuatu padanya. Semua hal yang tidak jelas itu bekecamuk terus menerus dalam lamunannya.
“uhhuk…uhhukk…uhukk…” terdengar suara batuk.
Suara batuk itu menyadarkan  Deny dari lamunannya. Terlihat ibunya sedang mendekat ke arahnya. Rupa-rupanya sang ibu ingin meminta Deny untuk pergi mengambilkan obat untuk neneknya di UGD, dan tentu saja tanpa pikir panjang Deny lansung menyetujui dan beranjak dari ruangan yang penuh aroma obat-obatan itu.
Saat menyusuri koridor rumah sakit, ia menyempatkan diri melihat jam di dinding yang ternyata kini tengah menunjukan jam 12.00 tengah malam.
Sebenarnya ia merasa agak takut mengingat suasana yang amaat sunyi sekaligus mencekam di sekitarnya. Tiba-tiba ia teringat cerita ibunya yang mengaku pernah melihat penampakan, dan ia sangat yakin bahwa penampakan yang dilihatnya itu ialah salah satu mahluk gaib penghuni rumah sakit ini.
Mengingat kisah sang ibu, rasa takut Deny semakin menjadi-jadi. Ia tiba-tiba merasa seakan koridor itu terdapat banyak mata yang mengawasi tiap gerak geriknya.
Tinggal beberapa meter lagi hingga ia sampai pada pintu bertuliskan UGD itu.  Bukanya merasa lega, justru ia malah makin merinding. Ibarat sebuah game maka disinilah saat ia akan melawan boss besar dari game tersebut.
Namun semua perasaan tak jelas itu ia abaikan mengingat neneknya yang benar-benar membutuhkan obat sekarang ini. Ia semakin mempercepat langkahnya menuju ruang UGD. Ruangan berisi obat yang membuatnya harus merasakan berbagai persaan rumit nan mencekam dalam pikirannya.
Lingkaran hitam di mata Deny mengecil seketika saat melihat sesosok mahluk bergerak melewatinya. Matanya tersembunyi dibalik rambut, wajah yang begitu pucat, rambut yang panjang dan agak beterbangan oleh angin, bibir yang yersenyum menyiksa, dan aliran darah di seluruh wajah maupun pakaian putih kotornya itu.
Deny yang melihat itu tidak bisa lagi menahan tubunya. Ia terjatuh dan yang kini diandalkan nya hanyalah kedua tangannya. Darahnya mengalir dengan cepat seakan siap menyembur keluar, wajahnya benar benar dengan ekspresi ketakutan, nafasnya berat dan memburu, dan jangtugnya berdetak tidak menentu. Yang bisa ia lakukan saat ini hanya membaca ayat kursi. Setelah selesai, ia lega saat tak menemukan sosok tadi di sekitarnya.
Deny segera masuk mengambil obat dan bergegas meninggalkan tempat itu menuju ruangan neneknya. Ia lalu menyerahkan obat itu pada ibunya dan lansung merebahkan dirinya seraya mencoba mencerna apa yang baru saja menimpanya. Akankah itu hanya hayalannya yang terpengaruh oleh suasana dan imajinasinya sendiri ataukah benar-benar kenyataan. Ia pusing memikirkan itu semua. Akhirnya ia memutuskan untuk tidur dan melupakan peristiwa aneh itu.