kursor

Guilmon - Digimon

Senin, 16 Februari 2015

Meski Dendam Tapi Aku Mencintaimu


halo guys dan guysta, jumpa lagi dengan gue. kali ini gue datang bawa cerbung yang udah jamuran di laptop gue. mudah-mudahan ada yang suka.

Part 1.
Saat yuna terbangun, iya melihat e-mail di handphonenya. Yang berasal dari orang yang sangat dikenalnya, siapa lagi jika bukan leon yang katanya berstatus sebagai “suami” dari yuna.”TIDAAK, AKU TAK MAU MELIHATNYA.” Ucap yuna dalam hati. Tanpa sadar ia menitihkan air mata.
Lalu, tit titit. Tanda kembali ada pesan masuk yang memecah keheningan di kamar itu..  Yang tak sengaja awalannya terbaca oleh yuna
yun, maafkan aku . . .” tanpa basa-basi, yuna menghapus pesan itu tanpa membacanya. “AKU tak bisa meaafkan mu lagi. Sudah cukup yang aku alami “ ucap yuna sambil terisak dalam tangisnya. Saat pipinya yang putih dan mulus itu sudah mengalir sungai air mata kecil, ia teringat akan apa yang di alaminya. sungguh hatinya merasa sakit, ia seperti dihujani ribuan belati kala mengingat semua penderitaan yang dialaminya selama tinggal bersama orang bernama Leon itu. orang yang sangat ia cintai namun selalu membuatnya terluka.
=flashback=
Saat itu adalah hari pernikahannya, ia Nampak begitu anggun dengan gaun putih yang dikenakannya. Ia Nampak amat bahagia, uatamnya saat ia melihat suaminya yang memasuki ruangan. Dengan baju putih dibalut jah hitam, wajah yang halus, tampan, lugu, dan polose serta gigi yang putih bersih nan teratur dan rambut hitam legamnya membuat semua wanita yang melihatnya akan terpesona hanya dengan satu senyuman manisnya. Seketika yuna pun jatuh cinta.
Yuna merasa kalau dia adalah wanita yang paling beruntung karena mendapatkanya, apalagi ibu pria yang bernama leon itu sering bercerita bahwa ia adalah anak yang baik dan penurut. Tentu saja yuna hanya tau tentang leon dari ibunya, karena mereka dinikahkan memang belum pernah bertemu sebelumnya, itu semua karena keluarga mereka adalah pengusaha yang sukses nan bersahabat baik. Sehingga keduanya menjodohkan anak mereka.

Sesampainya di rumah mereka sendiri, leon menuju ke kamarnya. Yuna menahan tangan leon bermaksud untuk mengajaknya mengobrol untuk saling mengenal. Tapi leon berbalik dan melontarkan tatapan dingin yang membuat yuna agak takut. Benar-benar tidak seperti leon yang tadi.
“Mau Apa KAU MENARIKKU” ucap leon sinis.
“A.. aa…aku..aku hanya ingin mrngobrol denganmu” jawab yuna lembut dengan suara bergetar.
“DENGAR YA, KAU WANITA JALANG. AKU TAK PERNAH BERHARAP SEDIKITPUN MENIKAH DENGAN MU. KARENAMU, AKU HARUS BERPISAH DENGAN ORANG YANG PALING KUCINTAI SELAMA SMA” ucap leon kasar, dengan nada berteriak dan penekanan dimana-mana.
Mendengar itu yuna yang telah terlajur jatuh cinta, atau apa namanya itu, seketika hatinya bagai cermin yang rapuh dan dilempar batu.
Iya tak menyangka kalau suara yang sangat merdu itu bisa membuat luka yang dalam di hatinya.
Sejak itu selama 6 bulan yuna hidup dengan tersiksa. Entah sudah berapa luka dan dan kata kasar yang diterima oleh yuna. Bahka mereka belum pernah tidur bersama. Kejam bukan kata yang cocok untuk menggambarkan situasi itu.  Mungkin dia diperlakukan lebih buruk dari pembantu. Tidak, bahkan keberadaannya tidak di akui. Namun begitu yuna tetap sabar, entah apa yang merasukinya sakan iya berharap akan ada keajaibanyang membuat orang yang sangat dicintainya itu akan menerimanya, atau paling tidak mengakui keberadaanya
Malam itu yuna sedang menonton tv sambil menunggu suaminya pulang. Sudah pukul 2, suainya belum pulang.  Yuna sudah tak sanggup menahan kantuknya. Tapi saat ia belum sempat memejamkan matanya. Terdengar suara merdu yang menggil namanya. Yuna bergegas membuka pintunya dan . . .
“Agghh…”  teriakan yuna saat leon menarik rambutnya.
hey, apa yang kau katakn pada ibuku hah.” Tanya  leon dengan nada yangpelan. “bukankah aku bilang, jangan beritahu siapa-siapa “ lanjutnya.
“maafkan aku, aku tak pernah memberitahu ibumu. Tadi siang dia datang tanpa pemberitahuan, dan dia melihat semua luka ditubuhku”  jawab yuna yang tau bahwa itu adalah ibu leon, pasti ia juga tau bagaiman cara anaknya itu meluapkan kekesalannya.
“ibuku bilang kalau dia ingin aku memperlakukanmu selayaknya seorang istri.” Katanya.
“baik, fine. Jika itu memang maumu. Tapi maaf jika kau tak suka dengan caraku”. Dengan nada yang naik turun membuat yuna tersadar bahwa  suaminya sedang mabuk.
Secara tiba-tiba, leon menarik yuna dengan kerak ke kamar.

**o0O maaf ya, paham aja yahO0o**
malam itu, bukannya kebahagian tapi justru malah derita yang ia rasakan.
3 minggu setelahnya
Seperti biasa yuna menunggu suaminya pulang. Saat suaminya tiba, ia melihat ada hal yang aneh pada istrinya tapi ia tak mau menegur karena egonya. Istrinya berjalan menaiki tangga. Tiba-tiba ia jatuh, dan secara reflex leon menangkap istrinya itu. Leon mengangkat yuna ke kamarnya dan membaringkanya di tempat tidur. Ia sempat memperhatikan wajah yuna yang tengah pingsan. Terlihat amat damai, lalu iya memperhatikan luka yang ada pada tubuh yuna serta matanya yang bengkak karena terlalu sering menangis.
Pagi harinya yuna bangun dan melihat dirinya ada di tempat tidur. Ia yakin kalu yang membawanya saat pingsaan adalah sosok yang sangat dicintainya itu, namun yuna tukut berterima kasi mengingat resiko yang bisa saja ia dapat.
“TOK . . . . .TOK  . . . . TOK.
Yuna berkeming saat melihat  leon berada di depan pintunya. “ Aku lapar”.
Yuna sesak mendapat doa yang ia harapkan terkabul. Akhirnya , leon paling tidak mau bicara dan ingin memakan masakan yuna yang bahkan tak pernah disentunya biasanya.
“tunggu sebentar, aku akan menyiapkan makanan untuk mu” yuna segera berjalan kedapur. Tapi di tengah perjalanan ia hamper kehilangan kesadaranya. Ia lansung jatu dilantai tapi masih dengan kesadarannya.  Leon yang melihat itu, tanpa sadar mendatanginya dan membantunya. Leon meletakan kepala yuna di pahanya, lalu mengusap lembut rambut wanita yang sedang ia lihat.  Yuna merasakan dekapan dari orang yang amat ia cintai itu dan yakin bahwa suaminya kan menolongnya, iya membiarkan kesadarnnya menghilang.
Leon yang melihat itu panic, entah apa yang merasukinya, ibah tidak, bencipun tidak lagi. Ia juga tak tau menjelaskan persaanya itu. Saat leon terbenam dalam hayalnya melihat sosok  yang lembut seperti malaikat itu. Iya, benar malaikat yang telah iya sakiti. Yang selalu ia siksa.
Hayalnya itupun  sontok tehenti ketika melihat darah mengalir di kaki yuna disertai muntah darah darinya. Leon yg panic membawa yuna ke rumah sakit terdekat.
“tuan leon, anda harus menjaga istri anda baik-bik” ujar dokter yg menangani yuna.
“memangnya dia kenapa dok.” Jawab leon datar.
“apakah akhir-akhir ini dia sering pingsan”. Tanya dok ter lagi
Ia tak tahu harus menjawab apa, karena dia tak tau  apakah istrinya sering pingsan atau tidak.
“ maaf, tapi saya tidak tau dok” jawabnya jujur.
“apa, gak tau! Anda inikan suaminya. Anda harus lebih memperhatikan istri anda karena kehamilanya sangat lemah, kalau bisa jangan sampai dia tertekan dan terlalu lemah dan gizinya juga harus diperhatikan.” Terang sang dokter.
“apa dok, istri saya hamil ?” kata Leon kaget.
“iya, benar sekali. Selamat pak, dan anda juga nyonya.” Kata dokter kepada leon dan yuna secara bergantian.



Bersambung…. 

*****
teng teng teng.... lanjut nggak nih. kalau suka di tunggu kritik dan sarannya yee

Tidak ada komentar:

Posting Komentar