halo guys dan guysta, jumpa lagi dengan gue. kali ini gue datang bawa cerbung yang udah jamuran di laptop gue. mudah-mudahan ada yang suka.
Part 1.

Lalu, tit titit. Tanda kembali ada pesan masuk yang memecah keheningan di kamar itu.. Yang tak sengaja awalannya terbaca oleh yuna
”yun, maafkan aku . .
.” tanpa basa-basi, yuna menghapus pesan itu tanpa membacanya. “AKU tak bisa meaafkan mu lagi. Sudah cukup
yang aku alami “ ucap yuna sambil terisak dalam tangisnya. Saat pipinya
yang putih dan mulus itu sudah mengalir sungai air mata kecil, ia teringat akan
apa yang di alaminya. sungguh hatinya merasa sakit, ia seperti dihujani ribuan belati kala mengingat semua penderitaan yang dialaminya selama tinggal bersama orang bernama Leon itu. orang yang sangat ia cintai namun selalu membuatnya terluka.
=flashback=
Saat itu adalah hari pernikahannya, ia Nampak begitu anggun
dengan gaun putih yang dikenakannya. Ia Nampak amat bahagia, uatamnya saat ia
melihat suaminya yang memasuki ruangan. Dengan baju putih dibalut jah hitam,
wajah yang halus, tampan, lugu, dan polose serta gigi yang putih bersih nan
teratur dan rambut hitam legamnya membuat semua wanita yang melihatnya akan
terpesona hanya dengan satu senyuman manisnya. Seketika yuna pun jatuh cinta.
Yuna merasa kalau dia adalah wanita yang paling beruntung
karena mendapatkanya, apalagi ibu pria yang bernama leon itu sering bercerita
bahwa ia adalah anak yang baik dan penurut. Tentu saja yuna hanya tau tentang
leon dari ibunya, karena mereka dinikahkan memang belum pernah bertemu sebelumnya,
itu semua karena keluarga mereka adalah pengusaha yang sukses nan bersahabat
baik. Sehingga keduanya menjodohkan anak mereka.
“Mau Apa KAU MENARIKKU” ucap leon sinis.
“A.. aa…aku..aku hanya ingin mrngobrol denganmu” jawab yuna
lembut dengan suara bergetar.
“DENGAR YA, KAU WANITA JALANG. AKU TAK PERNAH BERHARAP
SEDIKITPUN MENIKAH DENGAN MU. KARENAMU, AKU HARUS BERPISAH DENGAN ORANG YANG
PALING KUCINTAI SELAMA SMA” ucap leon kasar, dengan nada berteriak dan
penekanan dimana-mana.
Mendengar itu yuna yang telah terlajur jatuh cinta, atau apa
namanya itu, seketika hatinya bagai cermin yang rapuh dan dilempar batu.
Iya tak menyangka kalau suara yang sangat merdu itu bisa
membuat luka yang dalam di hatinya.
Sejak itu selama 6 bulan yuna hidup dengan tersiksa. Entah
sudah berapa luka dan dan kata kasar yang diterima oleh yuna. Bahka mereka
belum pernah tidur bersama. Kejam bukan kata yang cocok untuk menggambarkan
situasi itu. Mungkin dia diperlakukan
lebih buruk dari pembantu. Tidak, bahkan keberadaannya tidak di akui. Namun
begitu yuna tetap sabar, entah apa yang merasukinya sakan iya berharap akan ada
keajaibanyang membuat orang yang sangat dicintainya itu akan menerimanya, atau
paling tidak mengakui keberadaanya
Malam itu yuna sedang menonton tv sambil menunggu suaminya
pulang. Sudah pukul 2, suainya belum pulang. Yuna sudah tak sanggup menahan kantuknya. Tapi
saat ia belum sempat memejamkan matanya. Terdengar suara merdu yang menggil
namanya. Yuna bergegas membuka pintunya dan . . .
“Agghh…” teriakan yuna
saat leon menarik rambutnya.
“hey, apa yang kau
katakn pada ibuku hah.” Tanya leon
dengan nada yangpelan. “bukankah aku
bilang, jangan beritahu siapa-siapa “ lanjutnya.
“maafkan aku, aku tak pernah memberitahu ibumu. Tadi siang
dia datang tanpa pemberitahuan, dan dia melihat semua luka ditubuhku” jawab yuna yang tau bahwa itu adalah ibu leon,
pasti ia juga tau bagaiman cara anaknya itu meluapkan kekesalannya.
“ibuku bilang kalau dia ingin aku memperlakukanmu selayaknya
seorang istri.” Katanya.
“baik, fine. Jika itu memang maumu. Tapi maaf jika kau tak
suka dengan caraku”. Dengan nada yang naik turun membuat yuna tersadar
bahwa suaminya sedang mabuk.
Secara tiba-tiba, leon menarik yuna dengan kerak ke kamar.
**o0O maaf ya, paham aja yahO0o**
malam itu, bukannya kebahagian tapi justru malah derita yang
ia rasakan.
3 minggu setelahnya
Seperti biasa yuna menunggu suaminya pulang. Saat suaminya
tiba, ia melihat ada hal yang aneh pada istrinya tapi ia tak mau menegur karena
egonya. Istrinya berjalan menaiki tangga. Tiba-tiba ia jatuh, dan secara reflex
leon menangkap istrinya itu. Leon mengangkat yuna ke kamarnya dan
membaringkanya di tempat tidur. Ia sempat memperhatikan wajah yuna yang tengah
pingsan. Terlihat amat damai, lalu iya memperhatikan luka yang ada pada tubuh
yuna serta matanya yang bengkak karena terlalu sering menangis.
Pagi harinya yuna bangun dan melihat dirinya ada di tempat
tidur. Ia yakin kalu yang membawanya saat pingsaan adalah sosok yang sangat
dicintainya itu, namun yuna tukut berterima kasi mengingat resiko yang bisa
saja ia dapat.
“TOK . . . . .TOK . .
. . TOK.
Yuna berkeming saat melihat
leon berada di depan pintunya. “ Aku lapar”.
Yuna sesak mendapat doa yang ia harapkan terkabul. Akhirnya ,
leon paling tidak mau bicara dan ingin memakan masakan yuna yang bahkan tak
pernah disentunya biasanya.
“tunggu sebentar, aku akan menyiapkan makanan untuk mu” yuna
segera berjalan kedapur. Tapi di tengah perjalanan ia hamper kehilangan
kesadaranya. Ia lansung jatu dilantai tapi masih dengan kesadarannya. Leon yang melihat itu, tanpa sadar
mendatanginya dan membantunya. Leon meletakan kepala yuna di pahanya, lalu
mengusap lembut rambut wanita yang sedang ia lihat. Yuna merasakan dekapan dari orang yang amat
ia cintai itu dan yakin bahwa suaminya kan menolongnya, iya membiarkan
kesadarnnya menghilang.
Leon yang melihat itu panic, entah apa yang merasukinya, ibah
tidak, bencipun tidak lagi. Ia juga tak tau menjelaskan persaanya itu. Saat
leon terbenam dalam hayalnya melihat sosok
yang lembut seperti malaikat itu. Iya, benar malaikat yang telah iya
sakiti. Yang selalu ia siksa.
Hayalnya itupun sontok
tehenti ketika melihat darah mengalir di kaki yuna disertai muntah darah
darinya. Leon yg panic membawa yuna ke rumah sakit terdekat.
“tuan leon, anda harus menjaga istri anda baik-bik” ujar
dokter yg menangani yuna.
“memangnya dia kenapa dok.” Jawab leon datar.
“apakah akhir-akhir ini dia sering pingsan”. Tanya dok ter
lagi
Ia tak tahu harus menjawab apa, karena dia tak tau apakah istrinya sering pingsan atau tidak.
“ maaf, tapi saya tidak tau dok” jawabnya jujur.
“apa, gak tau! Anda inikan suaminya. Anda harus lebih
memperhatikan istri anda karena kehamilanya sangat lemah, kalau bisa jangan
sampai dia tertekan dan terlalu lemah dan gizinya juga harus diperhatikan.”
Terang sang dokter.
“apa dok, istri saya hamil ?” kata Leon kaget.
“iya, benar sekali. Selamat pak, dan anda juga nyonya.” Kata dokter
kepada leon dan yuna secara bergantian.
Bersambung….
*****
teng teng teng.... lanjut nggak nih. kalau suka di tunggu kritik dan sarannya yee
Tidak ada komentar:
Posting Komentar