KISAH GUE MENUJU DEWASA
Kali ini aku coba bikin cerpen buat ngisi waktu aja. Jelek bagusnya sih terserah pembaca, toh Cuma meluapkan ekspresi aja dalam bentuk positif.
***********
Nama gue andy 16 tahun, sekarang gue kelas 1 SMA. Gue tinggal dengan kakak gue dan suaminya yang jaraknya tak jauh dari sekolah. Gue tergolong anak yang sederhana, begitupun pergaulan gue, gue memiliki sahabat bernama Fandy dan Yoga, serta seorang cewek bernama Diana.
****
Pagi itu gue bangun seperti biasa, membereskan tempat tidur, mandi, berbenah diri lalu berangkaat kesekolah. Sesampainya di sekolah gue lansung ke kelas gue dan membaca buku pelajaran kesukaan gue yaitu BHs. Inggris. Pada momen seperti ini, pelajaran yang gue pelajari banyak yang masuk, maklum saja pada pagi seperti belum ada siapa-siapa di kelas gue, sehingga tersa amat sunyi. Meskipu kedengarannya gue anak yang rajin, tapi masalah prestasi gue enggak terlalu menonjol dan enggak mahir dalam bidang apapun, gue merasa kalau gue tak memiliki bakat apa-apa yang membuat gue merasa kurang sebagai manusia.
Sekitar pukul 6:15 teman-teman sekelas gue mulai berdatangan. Gue berhenti membaca buku pelajaran dan membaca sebuah novel remaja yang berjudul “love is healty”. Saat bel masuk berbunyi, semua siswa-siswi berbondong-bondong memasuki ruang kelas masing-masing termasuk gue. Karena hari itu guru sedang rapat besar-besaran, sebagaimana remaja umumnya gue pergi menemui Diana yang memang satu kelas dengan gue.
Gue menyapa Diana “ hay, lagi sibuk ya. Bisa diganggu gak”. Ia menjawab “KAAMUUU GAK LIAATT GUEU LAGI SIBUKK,PINDAH SAANNAA” sambil berteriak pada gue. “gak usah segitunya juga kali” jawab gue.”sibuk apa, padahal Cuma lagi ngegosip” benak gue. Memang gue sudah biasa diperlguekan seperti itu sejak dua bulan terakhir.
Lalu gue pergi menemui kedua sahabat gue yang rajin amat belajar, berbeda dengan gue yang biasa aja, mereka memiliki prestasi yang sangat membanggakan. Tapi untunglah, karena itu gue bisa ikut belajar bareng mereka. Disamping itu belajar bareng mereka lumayan ajib karena disertai gurauan dan canda.
“eh gimana rencan sabtu nanti ? jadi kan !” Tanya yoga pada fendy
“eh iya, gimana ndy ?” gue ikutan nya.
“tenang bro, kita kumpul di rumah gue, terus lansung ke sana.”
Kami memang sering ke gunung untuk belajar bareng yang jaraknya enggak jauh dari lokasi villa fendy yang masih ada dalam satu kabupaten. Disana kami berkemah sambil nikmatin BBQ dan canda gurau. Tiba-tiba gue dikagetkan dengan suara HP gue yang kulihat adalah panggilan dari cewek yang kini berstatus sebagai cewek gue.
“hallo, andy. Kamu kesini dulu, bawa buku kimia mu yah.” Katanya dengan nada memerintah.
“tapi… gue lagi di gunung ama temen-temen aku “ jawabku halus.
“ gue gak peduli, sejam lagi loe gak dating, kita end”. tegasnya
“oh. Gitu, loe piker gue gak berani putus ama loe, kalau itu emang mau loe, gue turutin. Gue emang udah capek ama loe, loe sama gue Cuma saat loe butuh aja, mulai sekarang kita END”.
“tapi andi, gue gak bermaksud. . .” sebelum selesai kututup telfonenya .
“loe gak papa kan” Tanya fendy seraya menenangkanku. “iiya gue gak papa kok” jaawabku dengan wajah yang ceria. Seakan aku melepas semua bebanku. Malam itu kami nikmati dengan bercanda, makan BBQ, smabil menyannyi di dekat ai unggun.
****
¬¬ 3 tahun kemudian ¬¬
Hari ini hari sabtu, selama 3 tahun kami selalu menyampatkan diri untuk kegunung atau sekedar mengunjungi villa fendy. Selama tiga tahun ini gue mutusin tuk menyendiri alias jomblo sama seperti kedua teman gue. Dan Karena tek perlu memikirkan soal komitmen prestasiku meningkat.
Gue ,yoga, dan fendy mendapat peringkat pertama umum di jurusan kami masing-masing, aku sendiri memilih jurusan bahasa, fendy di jurusan IPA, serta yoga di IPS.
Ini adalah sabtu terakhir, karena tadi siang adalah pengumuman kelulusan, kami bertiga berada di posisi teratas . kami menikmati malam minggu itu dengan penuh sukacita.
Saat gue bangun,mungkin sekitar pukul 5 pagi, aku terbangun dan melihat kedua teman gue masih tertidur. Gue mutusin buat keluar dan mendaki ke puncak bukit yang terdapat sebuah pohon yang rindang disana. Gue menatap matahari yang terbit yang seraya membuatku teringat akan apa yang gue laluin selama 3 tahun ini, perjuangan dan pengorbanan gue.
Saat matahari semakin muncul, gue makin terkenang dengan kisah gue dalam proses pendewasaan ini. Tanpa kusadari aku meneteskan air mata tanpa alasan pula. Tiba-tiba aku merasakan tepukan dari belakang yang tak lain dan tak bukan adalah kedua sahabatku. Kami menatapi sang mentari yang telah terbit dan beersinar dengan cerahnya.
*hening*
“gak dirasa yah, telah tiga tahun kita ketempat ini” fendy memecah keheningan.”
“sudah terlalu banyak yang kita lalui” tambah yoga.
“ inilah proses hidup kawan, semua kenangan itu akan menjadi saksi, saksi akan kisah pendewasaan kita bertiga” ucapku bijak.
Kami besiap untuk pulang. Sampai di kota, kami merencankan akan melanjutkan pendidikan di universitas hanvard Amerika, tapi kali ini dalam satu jurusan yang sama.
************** to be continiue *******
Pstinya jelek ya, -_- sorry ya, maka dari itu, karena aku baru di dunia tulis menulis, komennya donk buat kritik, saran or apalah . See you !!!
tolong reviewnya ya.. buat dikembangin jadi cerita yang baru. Sumbangan ide, masukan dan ide karangan tentang ceritanya dikomen ya.
tolong reviewnya ya.. buat dikembangin jadi cerita yang baru. Sumbangan ide, masukan dan ide karangan tentang ceritanya dikomen ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar